Teknik Berbicara Didepan Umum Yang Berkualitas
Teknik berbicara didepan umum yang berkualitas ini cuma untuk Anda sahabatku sekalian.
Sebab, teknik berbicara didepan umum berikut inilah yang membedakan kenapa suara si A dan suara si B bisa berbeda daya pikatnya.
Paling enak mendengar suara si A karena kalau dia sudah berbicara rasanya teduh tidak ada kesulitan nampak didepan mata.
Paling senang kalau sudah mendengar si B karena gaya bicaranya baik dan kata-kata yang diucapkannya itu terasa mengena dihati.
Begitu Anda biasa berkata dalam hati, atau mungkin saja Anda lebih suka suara ibudan Anda.
Paling asyik kalau sudah dengar suara Ibunda. Suaranya merdu apalagi kalau sedang membacakan dongeng. Suaranya itu mampu mengantarkan kita untuk tidur.
Begitulah biasanya Anda akan berkomentar saat mengingat siapa orang yang bicaranya paling enak didengar.
Anda mungkin juga pernah berucap, “Hei…, si A kalau bicara kalem, tetapi kalau sudah tampil menjadi pembicara suaranya bisa berbeda loh. Banyak orang tidak akan menyangka kalau itu suaranya.”
Atau, “Hei… si B bisa berbicara dengan nada suara yang berbeda-beda dan mampu meniru suara orang lain dengan baik. Kami tidak menduga kalau dia mampu melakukannya.” dan banyak lagi komentar lainnya.
Terbukti kan…!
Bahwa kata-kata tinggal menjadi kata-kata dan kalimat hanya tinggal menjadi kalimat karena yang terpenting adalah bagaimana cara Anda menyampaikannya.
Lalu bagaimana agar Anda bisa berbicara baik dan didengarkan oleh orang lain dalam arti mampu memukau mereka?
Tips Julian Treasure
Dari sekian banyak pembahasan olah suara dalam public speaking, saya akhirnya menjumpai pembahasan sistematis, mudah dipahami dan sekaligus gampang dipraktekan dari Julian Treasure.
Bapak Julian Treasure adalah seorang sound master dan pembicara ternama dunia.
Pak Julian bilang bahwa agar Anda punya kemampuan berbicara yang baik maka Anda harus memperhatikan seperangkat kotak suara atau toolbox suara Anda.
Toolbox tersebut adalah: register (wilayah suara), timbre (kualitas suara), prosody (intonasi suara), pitch (nada suara) dan volume (kekuatan suara).
Biar mudah diingat kita singkat saja menjadi RTPPV. Bagaimana penjelasannya? Silahkan berikut ini.
Teknik Berbicara Didepan Umum Dengan RTPPV
Baiklah para sahabat semua, berikut ini penjelasan detail untuk Anda simak perihal RTPPV
Register
Register adalah wilayah dimana suara Anda beresonansi.
Coba bedakan kalau Anda bicara dengan suara hidung, kemudian dengan suara tenggorokan Anda, kemudian fokus pada suara dari dada Anda.
Pasti akan terdengar bedanya.
Dari semua register tersebut, suara dada lebih bulat dan berwibawa. Nah fokus dan berlatihlah dengan mengeluarkan suara dari dada Anda.
Inilah teknik yang biasa digunakan para pembicara dunia karena dengan suara dada maka vokal Anda akan terdengar berwibawa.
Timbre
Timbre mencerminkan kualitas suara yang Anda hasilkan.
Pernah dengar bagaimana lagu nina bobo dimainkan secara instrumental dengan petikan gitar dan piano?
Mana yang menurut Anda lebih enak didengar? Yang pakai petikan gitar atau iringan piano?
Tentu saja rata-rata akan setuju lebih enak yang pakai piano. Nah inilah pengertian timbre.
Kualitas suara yang dihasilkan oleh instrumen saja bisa berbeda-beda apalagi suara yang dihasilkan dari pita suara kita, pastinya punya keunikan.
Suara kita ada yang yang tipis, ada yang bulat, ada yang lembut, ada yang enak dan ada yang merdu.
Namun, Anda tidak perlu kuatir perihal timbre karena dengan bernapas benar, sikap tubuh dan latihan yang baik maka kualitas suara Anda akan baik.
Rasanya tidak perlu kita pusingkan perihal timbre karena setiap kita adalah unik. Masing-masing kita punya keunikan cukup atura saja napas Anda.
Prosody
Awalnya saya agak susah memahami apa sebenarnya prosody karena prosody itu menggambarkan emosi dan rasa.
Namun, kalau langsung dikasih contoh maka Anda pun akan mudah memahaminya.
Contoh kata “Aduh”.
Bagaimana Anda berkata “Aduh!” saat Anda tertusuk duri dan bagaimana Anda berkata “Aduh.!” begitu Anda tahu kalau dompet Anda ketinggalan di rumah?
Pasti akan berbeda bukan? Nah inilah yang dimaksud dengan bagaimana Anda harus memperhatikan prosody Anda.
Satu kata bisa berbeda makna karena penyampaiannya berbeda.
Coba Anda berkata “saya sedih” tetapi dengan luapan emosi kegembiraan atau sambil wajah Anda berseri-seri maka kata “saya sedih” itu menjadi tidak bermakna.
Bagaimana agar prosody kita baik? Tentu saja dengan banyak berlatih. Paling tidak mendongeng buat anak bisa menjadi tempat kita melatih prosody.
Kuncinya satu, yang penting adalah bahwa kita antusias terhadap apa yang mau kita sampaikan kepada orang lain, maka dengan sendirinya prosody itu akan muncul.
Pitch
Paling enak bicara contoh Pitch adalah saat kita menonton pertandingan sepakbola.
Coba dengarkan bagaimana sang komentator memberikan pandangan mata atas kejadian di lapangan saat sang striker menggiring bola dan berhasil menjebolkan gawang lawannya.
Pelan-pelan dia akan berbicara, kemudian semakin kencang, semakin kencang dan semakin cepat hingga saat si striker memasukkan bola.
Saat itulah, si komentator akan meluapkan kata-katanya dengan penuh emosi dan berteriak.
Masih ingat komentator sepakbola pertandingan PSSI U-19 saat dia berkata Jebret… Jebreett… Jebreettt…?
Coba perhatikan bahwa kata itu diucapkan datar pada awalnya, kemudian meningkat sampai akhirnya mencapai titik nada tertinggi saat dia berkata jebret di akhir kalimat.
Bayangkan kalau tidak ada pitch disitu mungkin rasanya datar saja “jebret-jebret-jebret” tanpa ada kendali pitch.
Oleh karena itulah, pitch juga harus Anda perhatikan saat berbicara di suatu kesempatan dan dimanapun itu.
Volume
Terakhir adalah volume atau kekuatan suara.
Volume suara juga harus diperhatikan sebab Anda bisa berkata lembut seakan berbisik dan Anda juga bisa bersuara keras.
Bersuara keras seakan penuh semangat saat melontarkan kalimat tertentu.
Sesuaikan volume suara Anda dengan informasi yang hendak Anda sampaikan agar bicara Anda natural dan menarik hati.
Penutup
Lebih lanjut perihal volume atau kekuatan suara sudah pernah kita bahas dalam artikel lalu disini. Anda bisa membacanya kembali bila berkenan.
Itulah penjelasan atas RTPPV: register, timbre, prosody, pitch dan volume.
Perhatikan RTPPV Anda saat Anda berbicara agar enak terdengar dan mampu memukau orang.
Terakhir, agar bicara kita baik, lakukan juga yang namanya pemanasan.
Tindakan bagaimana Anda membuat bibir, lidah dan pita suara Anda menjadi siap untuk berbicara.
Semuanya bisa Anda lakukan terlebih dulu.
Caranya bebas saja Anda lakukan yang penting Anda lakukan dengan hati senang setelah itu barulah Anda mulai berbicara didepan umum.
Bila tertarik ingin belajar lebih detail Anda bisa mengunjungi websitenya Pak Julian Treasure.
Dan bila ingin tahu bagaimana mempraktekkan itu semua, bisa lihat presentasi bagus di Ted yang dibawakan oleh Brene Brown atau lihat presentasinya Julian juga disana.
Semoga bermanfaat untuk kita semua ya.
Photo credit: Renato Ganoza
One Comment
tre
terimakasih atas pemaparan yang berguna 🙂