Pemimpin Yang Karismatik Itu Seperti Siapakah?
Pemimpin yang karismatik sudah pasti disenangi, dipercaya dan selalu di jadikan panutan.
Orang akan selalu tertarik untuk berada di dekatnya karena dia mampu memberikan ketentraman dan kepercayaan diri.
Seorang pemimpin yang karismatik itu mampu menumbuhkan semangat yang loyo. Orang akan betah berlama-lama berdiskusi dan meminta masukkan darinya.
Lebih lanjut, seorang pemimpin yang karismatik itu tidak akan pernah ditinggalkan anggotanya.
Orang justru akan memberikan apapun yang ada untuk kepentingan sang pemimpin.
Ada satu kesamaan diantara para pemimpin kharismatik.
Yakni, mereka mendapatkan daya pengaruh karena kerelaan orang untuk mengakui, menyukai dan menghormatinya.
Pemimpin kharismatik bukan orang yang mendapat pengaruh karena kekayaan, keturunan dan jabatan, tetapi karena kesepakatan pengakuan dari orang lain.
Sekarang siapa yang tidak setuju bila kita bilang bahwa Soekarno dan Hatta adalah pemimpin kharismatik?
Bila anda bercita-cita menjadi pemimpin di bidang apapun itu maka Anda seharusnya punya pesona tersebut.
Sehingga, Anda akan mudah mengarahkan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan sesuai target.
Kabar baiknya, kharisma itu ternyata bisa dipelajari dan dipraktekkan.
Prof. John Antonakis dari University of Lausanne menjelaskan beberapa taktik untuk menjadi seorang pemimpin kharismatik.
Pertama
Pemimpin kharismatik harus paham betul bagaimana menyampaikan pesan kepada para anggotanya agar diingat dan menghujam kedalam memori mereka.
Para pemimpin kharismatik akan selalu menggunakan taktik pemilihan kata, perbandingan kata, analogi atau kadang bercerita dengan anekdot tertentu dalam menyampaikan pesannya.
Membaca taktik tersebut saya agak heran dan terkejut.
Kita jarang sekali menemukan pemimpin yang mampu memberikan kata-kata dengan perbandingan dan perumpaan tertentu karena cenderung dapat dianggap berlebihan.
Apalagi para manajer perusahaan sekarang ini sedikit sekali yang tertarik dan berkeinginan mempelajari teknik orasi.
Namun, hasil penelitian ini tidak ada salahnya bila kita praktekkan. Sederhananya, sampaikalah pesan agar orang lain mengerti dan ingat urgensi dari pesan tersebut.
Kedua
Pemimpin kharismatik harus mampu membuat para anggotanya merasa memiliki dan terlibat untuk melakukan apa saja yang disampaikan oleh sang pemimpin.
Mereka mampu membuat para anggota merasa ikut bertanggung jawab terhadap sukses tidaknya pencapaian target.
Oleh karena itu, pemimpin berkharisma akan selalau menggunakan taktik pertanyaan retorika dan pengulangan kata saat menyampaikan pesan kepada para anggotanya.
Taktik kedua ini hampir sama dengan taktik pertama.
Seorang pemimpin kharismatik harus mampu melibatkan tanggung jawab dari semua anggota lewat kemampuan retorika.
Misalkan, “kalau bukan kita siapa yang akan melakukannya?” atau “siapa yang hendak menggapainya bila bukan kita yang memulainya” dan lain sebagainya.
Sang pemimpin akan selalu menyadarkan betapa semua harus dimulai dari dalam diri anggota karena semua hasil langsung dan tidak langsung adalah untuk kepentingan bersama.
Sementara itu, repetisi kata sangat efektif dalam membujuk orang lain untuk bertindak.
Repetisi kata yang baik akan membuat orang ingat pesan yang disampaikan dan memberikan pesan mendalam buat para anggota. Teknik repetisi lebih detail dapat dibaca disini.
Ketiga
Pemimpin kharismatik harus mampu menunjukkan integritas dan otoritas dihadapan para anggotanya.
Oleh karena itu, para pemimpin kharismatik akan selalu menggunakan taktik keyakinan moral, sentimen kelompok, harapan-harapan besar, dan berbicara penuh percaya diri dihadapan para anggotanya.
Taktik ketiga sangat mudah untuk dimengerti karena banyak contoh positif dan negatif bisa kita lihat dalam kehidupan ini.
Betapa suatu kelompok begitu relanya melakukan suatu gerakan karena perasaan memiliki yang berlebihan terhadap organisasinya.
Keyakinan moral bahwa mereka melakukan sesuatu yang baik dan harapan untuk bisa hidup lebih baik.
Keempat
Seorang pemimpin kharimastik harus memiliki keahlian dalam bahasa tubuh, intonasi kata yang tertata baik, sikap tubuh yang alami tidak dibuat-buat dan ekspresi wajah yang selalu mencerminkan ketulusan terhadap ucapan dan tindakannya.
Kalau taktik terakhir ini tidak perlu dijelaskan panjang lebar lagi. Sudah pasti semua paham karena seorang pemimpin berkharisma itu memiliki sikap terbuka dan mau dekat dengan para anggotanya.
Hasil pembelajaran diatas lebih jelas bisa dilihat di hbr.org dengan title “Learning Charisma” dalam format bahasa Inggris.
Anda yang berminat membacanya bisa langsung mengunjungi websitenya.
Dengan membaca taktik diatas, kita simpulkan bahwa seorang pemimpin kharismatik itu memiliki kemampuan berkomunikasi verbal maupun non-verbal yang sangat baik.
Satu paket lengkap sebenarya sudah pernah ditulis disini perihal teknik orasi Obama dan Ir. Soekarno.
Selama ini saya masih bingung apa yang membuat seseorang itu menjadi kharismatik.
Rupanya kemampuan berkomunikasi menjadi salah satu syaratnya agar Anda menjadi pemimpin yang karismatik.
Hasil penelitian diatas memberikan pembuktiannya. Sambil masih mencari-cari apakah memang benar demikian adanya?
Ya sekali lagi. Kita coba saja dan lihat hasilnya.
2 Comments
masduki
Bagaimana ya kalau seorang yang pendiam ..! Apakh bisa untuk kharismatik..
Papa Alicia & Dastan Addin
taktik menjadi pemimpin kharismatik kali ini memang sangat dominan memandang pentingnya kemampuan komunikasi yang baik. Dan jangan lupa bahwa kemampuan komunikasi itu bisa dilatih. Seorang pendiam pun bisa mempelajarinya. Mari sama sama kita belajar mas Masduki.