Kepemimpinan Transformational Perusahaan
Para sahabat sekalian, kali ini kita akan belajar perihal kepemimpinan Transformational dari Mantan Dirut Perusahaan.
Beliau telah berhasil membawa PT Elnusa Tbk bangkit, tumbuh dan berkembang dari sebelumnya nyaris bangkrut dan tumbang.
Siapakah beliau? Beliau adalah Elia Massa Manik, yang menjadi Dirut PT Elnusa Tbk dari pertengahan tahun 2011 hingga April 2014.
Awal beliau masuk kondisi perusahaan secara teknis hampir karam terutama dari sisi keuangan yang negatif tambah lagi banyak masalah di operasi proyek, kasus rekening di bank mega dengan keterlibatan orang dalam dan beban hutang yang berat.
Program perbaikan pun disusun dan dilaksanakan dengan baik. Hasil tidak bisa bohong dan memang menakjubkan. Itu semua dilakukan dalam 2,5 tahun saja.
Bayangkan, arus kas operasi yang semula minus Rp200 miliar di Juni 2011 berubah menjadi positif Rp340 milliar di akhir 2011, terus merangkak naik menjadi Rp513 miliar di akhir 2012 dan naik lagi menjadi Rp753 miliar di akhir 2013.
Keuntungan bersih yang semula minus Rp43 miliar di akhir 2011, berbalik menjadi positif Rp128 milliar di tahun 2012 dan terus meningkat menjadi Rp242 miliar di akhir tahun 2013, sungguh luar biasa.
Bila membaca kisah turnaround, saya selalu ingat bagaimana Carlos Ghosn di Nissan melakukan hal tersebut. Sekarang, kita bisa belajar dan mencontoh langsung dari anak negeri yang menurut saya ada pola kemiripan antara gaya kepemimpinan Massa Manik dan Carlos Ghosn.
Alhamdulillah, saya punya kesempatan bertemu kembali dengan Massa Manik beberapa bulan lalu setelah lama kami tak bertemu. Pada kesempatan itu, beliau memberikan saya hadiah berupa sebuah buku perihal turnaround Elnusa.
Beberapa prinsip yang sering saya dengar ketika dulu beliau menjadi bos saya masih beliau tularkan secara positif di Elnusa. Berikut ini beberapa prinsip bagus yang masih saya ingat dan terinpirasi kembali dari bukunya:
1. Belajar tiada henti
Seorang pemimpin harus belajar tiada henti.
Kalimat yang selalu diucapkannya adalah,”You don’t have to be in the jungle to know what inside the jungle is”. Itulah kalimat yang sering diucapkannya dan mengandung arti bahwa siapapun Anda bisa menjadi pemimpin kalau mau terus belajar tiada henti.
Belajar tiada henti agar Anda memiliki kemampuan untuk berani mengambil keputusan dengan cepat. Keberanian mengambil keputusan dengan cepat hanya bisa dilakukan bila ada punya pengetahuan yang baik. Dan, pengetahuan yang baik hanya bisa diperoleh lewat belajar dan pengalaman.
Belajarlah tiada henti agar Anda peka dan memiliki keterhubungan dengan semua orang sehingga timbul rasa percaya mereka pada Anda. Kepercayaan yang dibangun dari integritas, kecakapan dan keakraban akan menjadi senjata yang sangat ampuh di dalam kepemimpinan.
Belajarlah tiada henti untuk bisa menjalin komunikasi baik dengan siapapun dan mampu mengelola tekanan kerja dengan baik itulah kepemimpinan transformational.
2. Hati Yang Tulus
Seorang Pemimpin harus punya hati yang tulus, benar dalam motivasi sehingga dia berani dan tegas.
Hanya hati yang tulus mampu mengantarkan Anda dalam percepatan. Hati yang tulus ditopang dengan kejujuran dan integritas akan mampu mengendalikan pikiran tanpa terhambat ruang dan waktu. Mulailah dari hati yang tulus dari dalam diri sendiri karena tidak mungkin meminta orang melakukannya kalau Anda tidak melakukannya terlebih dahulu.
Massa Manik bilang,”Hati yang tulus bisa mengatur otak dengan benar dan sering kali hasilnya akan melebihi perkiraan“.
Itulah kenapa faktor utama yang harus Anda touch terlebih dahulu adalah hati.
Hati yang tulus akan membuat Anda bekerja karena kemauan untuk berkarya. Kalau Anda berorientasi pada karya maka Anda akan menyenangi masalah bukan malah menghindarinya dan hasil baik pun akan mengikuti.
Hati yang tulus akan membuat Anda tidak mau dihormati karena jabatan, tetapi karena apa yang Anda katakan dan lakukan.
3. Budaya Baik & Lahirkan Pemimpin
Seorang Pemimpin harus bisa menciptakan budaya yang baik.
Budaya yang baik dan mental yang kuat penting untuk survive di industri elit. Para pekerja adalah aset berharga, tetapi cuma omong kosong kalau Anda tidak memperhatikan nasibnya. Buat mereka nyaman dan selalu optimis karena itu akan membuat mereka bekerja dengan kemauan untuk berkarya.
Budaya yang baik akan melahirkan keamanan, kenyamanan dan iklim kerjasama tim. Setiap lapisan karyawan hingga direksi akan saling mendukung setiap program kerja. Kantor sehat, nilai-nilai kerja baik, operasi yang excellent. Semua itu akan membawa perusahaan maju.
Seorang pemimpin juga harus mampu menciptakan pemimpin baru.
Seorang Pemimpin harus bisa mengenal anak buahnya. Anda harus tahu betul kinerja dan perkembangan anak buah Anda. Tidak kalah penting adalah bahwa Anda harus bisa menciptakan pemimpin baru.
“Saya suka kalau anak buah saya lebih pintar dari saya. Mereka bekerja butuh tantangan. Ciptakan itu, tetapi jangan lupakan jenjang karir, kompensasi dan benefit juga harus jelas“, begitu kata Massa Manik.
Itulah Massa Manik. Dan, dengan segala keberhasilan tersebut, beliau tidak lagi bersedia untuk menjadi Dirut Elnusa Tbk seterusnya.
Pada periode pertengahan April tahun 2014, beliau meminta mundur karena tugasnya sudah selesai, tinggal diteruskan dan dikembangkan lagi oleh para pengantinya.
Semoga memberikan inspirasi untuk kita semua perihal kepemimpinan transformational.
Baca Juga:
Photo credict: elnusa.co.id
One Comment
sigit nugroho
asslamualaikum,,
kang, hadiah buku perihal turnaround Elnusa itu judulnya apa ya? ada di toko buku mana ya? saya jg mau beli kalau ada..