Kata kata Merayu Dengan Teknik “Frame”
Kata kata merayu dengan teknik frame merupakan komunikasi antara Anda dan teman bicara Anda yang bisa terjadi dalam konteks dan tema apapun.
Dan, akan menjadi sangat menarik bila Anda dan teman bicara Anda tersebut memiliki satu tema pemikiran atau kerangka berpikir yang sama.
Bila Anda habis menonton siaran pertandingan sepakbola di televisi semalam, kemudian Anda bertemu dengan teman Anda yang kebetulan juga menyaksikan pertandingan yang sama, maka pembicaraan Anda dan teman Anda akan menjadi sangat asyik.
Kenapa begitu? Hal tersebut terjadi karena Anda dan teman Anda memiliki pola pikir atau bingkai berpikir yang sama yaitu, pertandingan sepak bola.
Bingkai berpikir itulah yang disebut dengan istilah “frame”.
Para master dan praktisi NLP (neuro- linguistic programming) sudah paham benar perihal “frame” ini.
Pada gilirannya, “frame” juga bisa Anda gunakan untuk mengemas ide, gagasan atau pemikiran Anda agar bisa diterima orang lain, menyejukan dan memberdayakan.
Demikian kata pak Ronny F. Ronodirjo, the most wanted Coach and Trainer NLP, dalam salah satu artikelnya perihal “frame”.
Bagaimana dan apa sajakah bentuk atau pola-pola dari teknik “frame” NLP tersebut?
Ada 4 pola “frame” yang sering digunakan dan bisa Anda latih untuk membingkai pesan Anda agar bisa diterima orang lain dengan lebih baik, yakni: Outcome Frame, Contrast Frame, As if Frame dan Agreement Frame.
Outcome Frame : Hasil yang diinginkan
Outcome frame berarti Anda mengemas kalimat atau pesan sedemikian rupa agar teman bicara Anda lebih fokus kepada hasil yang diinginkan.
Contoh mudah dari outcome frame biasanya akan Anda sering dengar bila Anda menghadiri suatu pertemuan rapat dimana Ketua rapat biasanya secara sadar atau tidak akan membuka pertemuan tersebut dengan pola kalimat outcome frame sebagai berikut:
“Baik teman-teman sekalian, tujuan pertemuan kita kali ini adalah mendiskusikan penyebab utama turunnya penjualan perusahaan, harap semua bisa memberikan penilaian dengan baik yang didukung oleh data bukan sekedar penilaian subjektif semata”
Dengan pesan yang dibingkai seperti diatas, Ketua rapat sebenarnya telah mempersuasi para anggota rapat.
Dia berusaha untuk mau memberikan penilaian berdasarkan data-data yang akurat tidak sekedar hanya saling mencari kesalahan orang lain.
Inilah kegunakan dari outcome frame. Fokus pada hasil yang diinginkan.
Contrast Frame : Untung vs Rugi
Contrast frame berarti Anda mencoba mengemas kalimat Anda dengan membawa ide atau gagasan ke dalam bentuk perbandingan.
Dimana, perbandingan dimaksud adalah keuntungan dan kerugian agar orang bisa lebih memahami dan fokus pada ide atau gagasan Anda tersebut.
Biasanya para ahli penjual sering melakukan hal ini, contohnya:
“Kalau Anda harus membeli alat ini di toko maka Anda harus membayar 1 juta rupiah, tetapi hari ini saya akan tawarkan barang yang sama hanya dengan harga 500 ribu karena Anda tidak harus membayar pajak toko”.
Dengan kemasan kalimat seperti diatas, Anda akan berpikir untuk membeli alat tersebut sekarang juga karena ada selisih yang cukup jauh dengan harga toko.
Contoh lain dari Contrast frame dan Anda bisa gunakan dalam mempersuasi, misalkan:
“Makanlah yang baik dan dihabiskan jangan dibiarkan tersisa karena masih banyak orang yang tidak bisa makan dan hidup lebih susah dari kita.”
“Harganya memang beda hampir 1 juta, tetapi TV merek ini memiliki 2 kali keunggulan daripada TV merek satunya, ukurannya lebih besar 2 inch dan resolusi lebih tajam 10 kali lipat.”
Orang akan selalu berpikir bila harus dihadapkan pada keuntungan dan kerugian bukan?
Nah, inilah maksud dari Contrast Frame yang bisa Anda gunakan untuk mempersuasi.
As if frame : Bagaimana jika
Dengan As if Frame, Anda mencoba mempersuasi orang lain dengan mengajaknya untuk membayangkan atau mengalaminya secara langsung. Contohnya:
“Andaikan Anda memiliki perusahaan sebesar ini, apa yang akan Anda lakukan untuk meningkatkan penjualan?”
“Coba Anda bayangkan bila Anda mengalami masalah seperti itu, apa yang akan Anda lakukan?”
“Bila saya setuju dengan penawaran Anda, apa yang akan Anda berikan selanjutnya?”
“Bila Ayah atau Ibu Anda hadir disini, apa yang akan dia katakan bila melihat Anda seperti ini…?”
Orang tentu akan berpikir dua kali bila mereka Anda ajak untuk membayangkan atau mengalaminya sesuatu secara langsung bukan?
Agreement Frame : Persetujuan
Yang keempat adalah Agreement frame.
Dengan Agreement frame, Anda mencoba membawa orang lain untuk menyetujui sesuatu yang telah diketahui dan disepakati bersama. Contohnya:
“Seperti yang kita pahami bersama bahwa kesehatan adalah kekayaan paling berharga, maka….”
“Kita semua setuju bila perusahaan maju maka karyawan bisa lebih sejahtera, oleh karena itu…”
“Anda semua tentu sepakat bahwa fungsi HRD adalah untuk menjamin kesejahteraan karyawan, karena itu…”
Agreement frame akan membawa orang untuk sepakat terhadap sesuatu hal sebelum Anda memasuki isu utama yang ingin Anda sampaikan.
Dan, Agrement frame juga bisa digunakan untuk yang memberikan pendapat tanpa harus merusak suasana dan menyinggung perasaan orang lain seperti pola kalimat berikut:
“Saya setuju dan ingin menambahkan ….”
Tentunya untuk contoh kedua ini, kita sudah pernah membahasnya dalam tulisan lalu. Anda bisa membacanya kembali bila berkenan disini.
Kesimpulan Kata Kata Merayu
Demikian para sahabat semua perihal kata kata merayu, sedikit pembahasan perihal teknik “Frame”.
Ingat selalu saat Anda ingin menyampaikan ide, gagasan ataupun pemikiran maka gunakanlah “frame” yang sesuai agar apa yang hendak Anda sampaikan tersebut bisa diterima oleh teman bicara Anda dengan lebih baik dan efektif.
Bila ingin lebih menguasainya tentu Anda bisa ikut training NLP atau membaca pembahasan lainnya yang lebih lengkap.
Semoga berkenan perihal kata kata merayu kali ini.
Photo credit by: Pixabay