Cara Menentukan Pilihan Pada Banyak Ragam Pilihan
Cara menentukan pilihan di zaman sekarang ini perlu cemar sebab produk apapun bisa didapat dan banyak pilihan lalu bagaimana cara Anda menentukan pilihan?
Coba saja pergi ke supermarket, beragam produk ditawarkan oleh masing-masing penjual tidak lagi homogen tetapi sudah heterogen.
Dulu, satu produk hanya ada dua kompetitor yang bersaing, sekarang Anda bisa menjumpai banyak pesaing yang menawarkan produk serupa.
Keberagaman produk juga mulai menjalar ke sektor jasa.
Banyak jasa ditawarkan oleh para penyedia jasa dengan banyak pilihan dan Anda bebas memilih mau menggunakan jasa siapa sesuai kebutuhan Anda.
Namun bila Anda cermati, semakin banyaknya pilihan justru membuat Anda semakin pusing dan dibuat kecewa olehnya.
Jadi, banyak ragam pilihan produk dan jasa belum tentu membuat Anda lebih bahagia. Anda justru semakin sulit untuk menentapkan pilihan.
Inilah yang dikemukakan oleh pak Barry Schwatz dalam bukunya yang berjudul “The Paradox of Choice – Why More is Less“
Kenapa bisa begitu?
Kita iktisarkan alasan kenapa bisa begitu menjadi 3 alasan berikut, yakni:
1. Anda Butuh Waktu Lebih Lama Untuk Menentukan Pilihan
Banyaknya pilihan produk yang ditawarkan membuat Anda perlu melakukan pertimbangan dan perbandingan.
Disini letak bahayanya karena semua menjadi serba relatif tidak ada pembanding yang absolut. Selalu saja ada yang kurang dari kegiatan membanding-bandingkan.
Ukuran seseorang dengan orang lain menjadi sangat bias sulit dijadikan pedoman. Anda berhadapan dengan produk vs produk atau produk vs kriteria yang Anda inginkan.
Anda inginkan kesempurnaan. Padahal tidak semua keinginan bisa terpenuhi dengan sempurna.
2. Cara Menentukan Pilihan Anda Menjadi Lebih Perhitungan
Dalam kehidupan ini, opportunity costs atau biaya yang harus Anda korbankan untuk memilih atau tidak memilih selalu ada.
Mungkin Anda tidak memperhatikan dan memikirkan biaya yang satu ini saat Anda cuma berhadapan dengan satu atau dua produk.
Namun, banyaknya produk yang ditawarkan akan membuat Anda menjadi semakin sensitif perihal opportunity costs ini.
Sulitnya lagi, opportunity costs itu terkadan tak bisa dihitung selalu dengan uang. Sifatnya bisa berupa kesenangan, kemudahan dan kedekatan.
Ambil saja contoh, penentuan hendak pergi nonton ke bioskop.
Pilihannya, Anda bisa pergi ke bioskop yang tidak ramai, tetapi letaknya jauh sekali dari rumah Anda sehingga ada biaya tambahan untuk pergi kesana.
Atau, Anda pergi ke bioskop dekat rumah, tetapi ramai dan antrian karcis bisa cukup panjang.
Nah, inilah opportunity cost yang kadang bisa membuat Anda menjadi semakin berhitung.
Bagi Anda yang sudah terbiasa berhitung perihal opportunity costs, beragam pilihan justru akan membuat Anda semakin pusing.
Oleh karena, tidak serta merta ragam pilihan bisa mengurangi atau meminimalisir opportunity cost Anda.
Disinilah, Anda jadi berandai-andai dan berimajinasi menginginkan produk yang bisa mengurangi opportunity costs Anda.
Meskipun boleh jadi, keputusan sudah ditentukan, tetapi keberagaman produk membuat Anda kecewa karena tidak semua opportunity costs bisa dihilangkan dari setiap keputusan Anda.
Menjadi sedikit berbeda bila produk yang ditawarkan hanya satu atau dua, Anda tidak punya banyak pilihan dan Anda tidak akan banyak berhitung perihal opportunity costs.
Kalau cuma ada satu bioskop di kota Anda maka Anda tidak akan perhitungan, tetapi bila banyak pilihan Anda akan dipusingkan dengan pilihan, biaya dan kerugian yang harus dihindari.
3. Anda Mudah Merasa Bersalah
Semakin beragamnya pilihan tentunya akan meningkatkan pengharapan Anda terhadap kesempurnaan produk.
Meskipun Anda berhasil menentukan pilihan, ada saja kekecewaan terhadap produk yang Anda beli mengingat Anda sudah membanding-bandingkan.
Begitu Anda mendapatkan bahwa tidak semua fitur di produk pilihan Anda memenuhi semua pengharapan Anda, maka Anda pun mulai bertanya kenapa.
Kenapa Anda memilih produk yang ini? Lalu, kenapa Anda tidak memilih produk yang satunya lain lagi?
Mungkin kalo Anda tadi pilih produk itu, Anda tidak akan sekecewa ini. Dan bla..bla..bla..
Lalu siapa yang disalahkan terhadap keputusan itu? Tentunya diri Anda sendiri bukan?
“Semakin banyak pilihan yang tersedia, semakin gampang penyesalan terjadi yaitu kekecewaan terhadap pilihan yang telah diambil.“, begitu lebih lanjut kata pak Barry Schwartz.
Bagaimana? Apakah setuju dengan yang dikemukan oleh pak Barry?
Ada yang setuju ada yang tidak. Tapi sesungguhnya, Anda harus selalu ingat bahwa Anda harus selalu bersyukur terhadap apapun di dalam kehidupan Anda.
Lalu bagaimana Anda menentukan pilihan?
Kesimpulan Cara Menentukan Pilihan
Sudah pasti, pak Barry memberikan juga bagaimana cara Anda menetapkan pilihan di dalam bukunya dijelaskan beberapa cara yang bisa Anda gunakan.
- Fokus pada apa yang membuat Anda bahagia dan pada apa yang memberi makna bagi kehidupan Anda,
- Berhentilah mencari yang maksimal untuk mencari yang sempurna,
- Batasi jumlah pilihan Anda sebelum menetapkan keputusan dan selalu bersyukur pada keadaan,
- Praktekkan rasa terima kasih untuk apa yang baik dalam suatu keputusan daripada berfokus pada kekecewaan.
Demikian, pembahasan pak Barry sangat detail dan berharga. Topik lagi seputar paradox of choice juga Anda bisa membacanya di artikel lalu disini dan disini.
semoga memberikan inspirasi.
Photo credit by: Chris Ballard at flicr