Cara Bicara Agar Percakapan Terus Berlanjut
Cara bicara dengan orang lain patut untuk Anda perhatikan.
Percakapan antara dua orang yang sudah saling kenal saja kadang sulit sekali untuk bisa terbuka dan berlanjut dengan baik.
Apalagi bila percakapan tersebut dilakukan oleh orang yang baru kenal.
Anda harus tahu bagaimana tips agar Anda tidak kehabisan bahan bicara dan bagaimana agar orang lain mau terbuka dan bicara panjang lebar pada Anda.
Tips bagaimana agar Anda tidak kehabisan bahan bicara sudah pernah kita bahas. Sekarang bagaimana tips agar orang mau terbuka sama Anda?
Bila Anda seorang teman yang baik tentunya Anda ingin membantu teman Anda yang punya masalah.
Pastinya, bila Anda seorang pendidik tentunya Anda ingin agar bisa dekat dengan para siswa Anda.
Juga, bila Anda seorang boss pastilah Anda harus bisa membuat anggota team Anda mau bicara terbuka pada Anda.
Keahlian untuk membuat orang percaya sama Anda dan bicara terbuka itu biasanya dimiliki oleh para ahli pemasaran.
Dan, seorang ahli pemasaran yang bisa memberikan tips perihal ini salah satunya adalah Allan Pease.
Tiga tips dari Allan Pease yang ditulis dalam bukunya berjudul “Question are the Answer” sangat baik untuk Anda ingat.
Apalagi bila bisa dipraktekkan perihal bagaimana cara Anda bisa membuat orang lain lebih terbuka saat berbicara pada Anda.
1.Pertanyaan jembatan (bridging)
Kesulitan yang kerap kali Anda jumpai saat berbicara dengan orang lain adalah ketika cara mereka menjawab pertanyaan cuma singkat dan sedikit-sedikit saja.
Contoh:
Anda: Kenapa Anda melakukan pekerjaan Anda sekarang?
Teman Anda: Pekerjaannya baik.
Kalau Anda mendengar jawaban seperti itu, apa yang kemudian Anda mau katakan lagi pada teman Anda?
Mereka kerapkali tidak mau bicara panjang lebar perihal apa sesungguhnya keinginan mereka. Untuk hal itu maka Anda butuh pertanyaan jembatan.
Pertanyaan jembatan akan membuat percakapan terus berlangsung, menghindari Anda bicara terlalu banyak dan memberikan kesempaan pada teman bicara Anda untuk lebih terbuka.
Pertanyaan jembatan yang bisa digunakan adalah sebagai berikut:
Artinya…?
Gimana maksudnya…?
Contohnya gimana…?
Itu berarti…..?
Dengan pertanyaan jembatan maka pembicaraan Anda akan terus berlanjut sebagai berikut:
Anda: Kenapa Anda tertarik dengan pekerjaan Anda sekarang?
Teman Anda: Pekerjaannya baik.
Anda: Bagaimana maksudnya baik itu?
Teman Anda: Ya Menarik, sesuai dengan minat dan bakat saya.
Anda: Artinya gimana …?
Teman Anda: Gimana ya? Misalkan begini …..
Dengan cara ini, Anda tidak hanya sekedar bertanya, tetapi Anda bisa mengetahui lebih banyak apa sebenarnya yang diinginkan teman Anda dalam pekerjaannya dan seterusnya.
Arahkan pertanyaan Anda pada sesuatu yang sangat dia kuasai atau pada hal yang sangat dia suka. Niscaya dia akan bercerita panjang lebar pada Anda. Itulah fungsi bridging.
2.Anggukan kepala (head nod)
Sebagian dari Anda mungkin sudah mahir dengan pertanyaan jembatan tersebut. Dan, apakah Anda sudah tahu perihal keajaiban anggukan kepala dalam suatu percakapan?
Ada dua hal kenapa anggukan kepala bisa menjadi alat persuasi yang sangat baik.
Pertama, anggukan kepala mencerminkan sikap positif Anda.
Kalau Anda merasa positif maka Anda akan menganggukan kepala Anda, sebaliknya bila Anda menganggukan kepala maka Anda akan merasakan bahwa Anda begitu positif tentang segala hal.
Jadi bila Anda ingin tetap fokus dan berpikiran positif cobalah untuk mendengarkan teman bicara Anda dengan memberikan anggukan kepala.
Lebih lanjut menurut Allan Pease, anggukan kepala juga bisa menular lho.
Kalau Anda menganggukkan kepala, maka teman bicara Anda biasanya juga akan menganggukkan kepala.
Kedua, anggukan kepala akan membuat percakapan Anda dengan teman Anda terus berlanjut.
Saat Anda bertanya pada teman bicara Anda dengan pertanyaan jembatan diatas, lalu dia memberikan jawaban kemudian Anda menyimak jawabannya dengan menganggukan kepala sampai dia selesai memberikan jawaban dan Anda terus mengangguk dalam 3 sampai 5 kali maka biasanya teman bicara Anda akan melanjutkan pembicaraannya tanpa Anda harus bertanya lagi.
Coba deh. Ini tips bagus yang bisa Anda lakukan sekarang juga bukan?
3.Kata-kata isyarat bahwa Anda menyimak (minimal encourager)
Selain anggukan kepala, Anda juga bisa memberikan isyarat dengan cara lisan untuk menyatakan bahwa Anda sedang mendengarkan teman bicara Anda.
Ini tentu sudah sering Anda lakukan secara otomatis saat Anda begitu tertarik dengan pembicaraan Anda dengan teman Anda.
Biasanya kalau cara bicara Anda fokus dan memperhatikan teman bicara Anda maka Anda akan berkata:
I see…,
He-eh…,
Oh oke…,
Iya-ya…
Oh gitu … ,
Kata-kata tersebut adalah isyarat bahwa Anda sedang mendengarkan teman bicara Anda bukan?
Coba gabungkan kata-kata isyarat tersebut dengan anggukan kepala Anda maka percakapan Anda dengan teman bicara Anda akan lebih terbuka dan terus berlanjut.
Demikian para sahabat sekalian perihal carai bicara, semoga ketiga tips diatas menambah wawasan dan manfaat buat kita semua.
Disamping ketiga cara bicara tersebut diatas, masih ada lagi tips lainnya.
Yakni, Anda harus menjaga fokus teman bicara Anda dengan kontak mata sesuai syariah dan pastinya membangun “rapport” yang sudah kita bahas dalam tulisan lalu disini.
Bila kemudian muncul pertanyaan bagaimana caranya agar Anda tidak kehabisan bahan bicara?
Anda juga bisa baca lagi tipsnya yang juga pernah dibahas dalam tulisan lalu disini tentunya.
Semoga berkenan.
Photo credit: Pixabay
2 Comments
Tian
Ilmu komunikasi yang sungguh bermanfaat… terima kasih sudah berbagi…
Ijinkan saya untuk mengundang juga ke rumah sederhana saya di :
saywithwords.wordpress.com
indahnya berbagi, indahnya memberkati… salam penulis
Papa Addin
Sama-sama Tian, iya saya sudah mengunjungi blog-nya