Buat Apa Sedih Kenapa Juga Harus Sedih
Buat apa sedih coba?
Pagi ini saya diingatkan lagi. Satu blog favorit pagi ini memuat tulisan mengenai Surat Ali Imran : 185.
Penggalan ayatnya adalah ” … wamal hayatud dun-ya illa mataul ghurur” yang artinya adalah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah kesenangan yang menipu.
Bahwa memang hidup harus santai, yang kenceng adalah ingat kepada Allah.
Tidak lagi cuma ingat, tetapi sadar dan menyadari akan keberadaan Allah. Hidup ini cuma main-main, ya kalau kita main-main harusnya tidak perlu sedih dong tetapi tetap harus bergembira dan bersyukur.
Lebih lanjut, blog tersebut menyatakan mengapa kehidupan dunia adalah hanya kesenangan yang menipu?
Coba saja. Kita belum punya rumah, ingin punya rumah, sudah punya rumah, senangnya sebentar saja sudah itu kembali muncul keinginan-keinginan baru. Keinginan-keinginan lain lagi terus berdatangan.
Ya… hanya kesenangan sesaat.
Seperti bermain time zone, kita datang, serius bermain tapi kalah menang biasa saja tidak perlu sedih atau gembira berlebihan.
Ini yang harus terus menerus kita affirmasi dan perkuat dalam diri kita.
Jadi buat apa sedih. Mending happy dan terus happy
Tentu saja ada harapan dan yang terpenting tentu adalah memenuhi semua keinginan orang tua.
Photo credit by: Dreamfish