Belajar Public Speaking Baik Dari Para Presiden Dunia
Belajar public speaking yang baik tak usah ragu dan bingung sebab lagi-lagi Anda punya contoh langsung dari Presiden Pertama RI, Bung Karno!
Kalo Anda perhatikan maka Anda bisa melihat bahwa beliau biasa memulai public speaking yang baik dengan berbicara pelan, banyak berhenti (pause) seolah ragu-ragu.
Kemudian pelan-pelan meningkatkan nada suaranya, setelah itu meningkatkan kecepatan dan volume suaranya sehingga semua orang sigap untuk menyimak.
Jadi, public speaking beliau tidak langsung berapi-api penuh semangat agar para audiens mau mendengarkan. Ada pola tertentu yang beliau gunakan.
Contohnya, coba deh Anda perhatikan pidato public speaking dari beliau berikut ini:
Contoh Public Speaking Bung Karno
Anda bisa perhatikan bahwa Bung Karno dalam video diatas membuka public speaking dengan berbicara perlahan seolah ragu-ragu mau bicara.
Setelah itu, beliau mulai berbicara agak cepat dan berirama, kemudian semakin cepat dan berapi-api kembali.
Gaya public speaking yang baik dari beliau itu tak jauh berbeda dengan gaya John F. Kennedy, sebagaimana dapat Anda simak pada video berikut:
Contoh Public Speaking JFK
Meskipun tidak begitu sama terlihat, tetapi ada kesan bahwa mediang Bung Karno dan John F. Kennedy seperti menggunakan pola tertentu dalam memberikan public speaking.
Apakah Anda memiliki dugaan yang sama?
Bila iya, berarti Anda benar. Memang kemiripan pola bicara yang kemudian dikenal sebagai pola Karismatik di dalam public speaking.
Seperti apakah pola yang dimaksud itu?
Repsentational System Untuk Belajar Public Speaking Yang Baik
Tad James & David Shephard menjelaskan dalam bukunya berjudul “Presenting Magically” perihal pola Karismatik di dalam public speaking.
Pak Tad dan Pak David adalah ahli Neuro Linguistic Programming (NLP) yang bilang bahwa di awal-awal NLP dulu telah banyak riset dilakukan untuk mempelajari gaya para pembicara dan presenter yang diakui sebagai pembicara berkarisma.
Tak banyak orang yang tahu kalau ternyata para pembicara berkarisma selalu menggunakan apa yang disebut sebagai “Representational System” untuk public speaking.
Apakah representational systems itu?
Kita singkat saja sebagai “RepSen” untuk memudahkan penjelasan.
Okay, RepSen adalah cara atau metode seseorang untuk memproses, memahami dan menyimpan informasi.
Pada setiap kejadian, ada 6 metode yang bisa dilakukan untuk memproses dan menyimpan informasi yakni dengan melihat, mendengar suara, merasakan, membicarakan, mencium dan bicara pada diri Sendiri.
Dari 6 tersebut, 3 yang paling dominan yakni: melihat (Visual), suara (Auditori), perasaan (kinestetik).
Anda dapat menggunakan semuanya, tetapi biasanya hanya satu yang paling kuat buat diri Anda itulah RepSen Anda.
Beberapa orang memilih berpikir dengan Visual, beberapa lainnya dengan Auditori, dan beberapa lainnya dengan Kinestetik.
Mari, kita bahas lebih dalam lagi.
Kinestetik
Mereka yang kinestetik kuat di perasaan. Biasa menggunakan pendekatan langsung mengalami untuk dapat menangkap esensi dari suatu informasi.
Sudah pasti, mereka sangat senang tantangan dan merasakan bagaimana sesuatu saling terkait satu sama lainnya.
Saat berkomunikasi, mereka akan lebih banyak menggunakan kata-kata, rasa, percaya, kesan, dampak, berat, keras, sulit, susah dan sebagainya yang dominan di apa yang bisa dirasakan.
Dari sisi fisionloagi, orang kinestetik biasa bernapas dengan diaprahma. Bicara mereka juga cenderung pelan karena perasaan biasa memiliki momentum yang tepat.
Jadi, mereka akan berbicara dengan pelan-pelan, banyak berhentinya dengan menggunakan kata-kata yang simple dan tak mengebu-gebu.
Auditori
Orang dominan dengan auditori cenderung fokus pada bagaimana mendengarkan. Mereka suka bila orang berbicara kepada mereka lewat bercerita baik secara langsung maupun lewat rekaman audio.
Apalagi bila suara itu memiliki nada, irama dan tempo.
Pilihan kata-kata mereka pun akan cenderung kepada suara seperti: saya dengar, saya panggil, bicara, berbisik, bercerita, berucap dan lainnya.
Cara bernapas mereka juga lebih bervariasi dari bahu dan perut yang artinya mereka sangat memperhatikan bagaimana mereka bersuara atau berbicara.
Bicara buat mereka adalah amat penting untuk memperhatikan irama, naik turun, keras lunak agar lebih melodik dan berirama.
Visual
Nah, orang dengan dominan di visual tentu saja lebih cepat memahami sesuatu bila itu berupa gambar, video, brosur, photo ataupun diagaram.
Pilihan kata-kata mereka pun biasa menggunakan kata lihat, simak, amati, bayangkan dan lain sebagainya. Ini lah yang menjadi ciri khas dari orang yang dominan di visual.
Orang dominan di visual cenderung bergerak cepat dengan napas yang dangkal lewat pernapasan dada sehingga bicara mereka akan cepat dan kuat.
Mereka melihat gambaran di otak mereka yang tentu mewakili ribuan kata sehingga untuk mendeskripsikan hal tersebut mereka jadi bicara cepat untuk menyatakannya.
Lalu apa pentingnya memahamai RepSen dominan tersebut, untuk public speaking?
The Charisma Pattern (Pola KAV)
Dari mempelajari RepSen terebut, munculah istilah yang dikenal dengan “The Charisma Pattern”.
Anda bisa belajar public speaking yang baik dengan menggunakan pola KAV.
Oleh karena, pembicara yang karismatik akan selalu memulai bicara mereka dengan suara pelan di nada rendah. Mereka memulai dengan merangkul orang Kinestetik (K)
Bicara dimulai dengan banyak melakukan jeda untuk berhenti sejenak, seperti ragu-ragu terhadap apa yang mau diucapkan.
Terkadang, mereka malah tidak berkata apapun saat hendak memulai bicara.
Setelah itu, pola umum dari pembicara berkarisma adalah bergerak ke Auditori. Mulai mempercepat bicara dan mulai berirama untuk merangkul orang-orang Auditori (A).
Baru setelah itu, mereka mulai memasuki area visual dengan semakin lancar dan cepat berbicara untuk mendekati orang-orang visual (V)
Polanya adalah K-A-V.
Kenapa mereka menggunakan pola K-A-V? Kenapa tidak A dulu, atau V dulu kenapa KAV.
Tentu saja, Anda harus memulai dengan orang-orang K dulu karena mereka cenderung berbicara pelan-pelan, maka jalin kedekatan dengan mereka dulu.
Kalau Anda langsung bicara cepat-cepat maka mereka akan pergi meninggalkan Anda. Rangkulan mereka terlebih dulu, orang orang dengan K.
Setelah itu, Anda rangkul orang-orang yang dominan di A, dengan mulai mempercepat bicara Anda mulai mengembangkan irama Anda.
Sudah itu, barulah Anda rangkul orang-orang V karena mereka akan cepat menangkap apa yang Anda ucapkan meskipun itu baru Anda lakukan belakangan.
Bila Anda melakukan ini dengan benar, Anda telah merangkul seluruh audiens Anda baik itu yang K, A dan V.
Semua akan mengikuti Anda sebab Anda telah menjalin kedekatan dengan semua audiens Anda.
Mereka akan terus mengikuti Anda dan Anda bisa mulai melakukan pendekatan apapun karena mereka sudah mengikuti Anda.
Ilustrasi Pola Karisma Public Speaking Yang Baik (KAV)
Berikut INi contoh pola KAV yang disampaikan dan diambil dari buku “Presenting Magically” dengan contoh pembukaan di suatu presentasi.
Pada saat memulai presentasi, mulailah dengan menyambut orang kinestetik, gunakan pitch yang rendah, mungkin dengan sedikit keraguan Anda bisa berkata (K):
“Selamat pagi, bagaimana kabar Anda semua? Bagaimana perasaan Anda pagi ini?… (pause) apakah Anda siap pagi ini mmm…untuk menyimak presentasi?“
Kemudian, mulai sedikit cepat dan sedikit keraguan Anda dekati orang auditori dengan berkata (A):
“Baiklah, mendengar beberapa Anda berbicara saat tadi sarapan pagi, terdengar suara bahwa Anda sangat menantikan apa yang akan kita bicarakan bersama di presentasi kali ini.”
Kemudian beralih dengan suara agak tinggi dan cepat menggapai orang visual (V):
“Dan jika Anda lihat di manual , Anda akan bisa melihat bahwa memang kami memang memiliki banyak hal baru dan menarik…“
Anda bisa mencontoh ilustrasi diatas karena dari situ Anda bisa menjalin kedekatan dengan Audiens Anda.
Namun, gaya dan pemilihan kata tidak perlu kaku.
Yang penting Anda mulai pelan-pelan, lalu lebih cepat dan berirama… Lalu semakin cepat dan lancar seperti layaknya bercakap cakap…
Coba perhatikan contoh dari Barack Obama berikut:
Barack Obama
Sebagian Anda mungkin berkata bahwa gaya dari Obama memang mirip dengan John F. Kennedy, dan itu karena mereka sama-sama Presiden Amerika.
Oleh karenanya, cara atau gaya mereka banyak kemiripan, sesama Presiden mencontoh Seniornya.
Namun tunggu dulu, Martin Luther King bukan presiden, tetapi public speaking-nya juga menggunakan pola KAV, malah beliau lebih jelas lagi untuk dijadikan contoh:
Martin Luther King Jr.
Selain itu, mendiang Steve Jobs, yang juga bukan seorang presiden, turut melakukan pola KAV tersebut.
Lebih dahsyat lagi, mendiang steve jobs sudah menggunakan sarana multimedia : teks suara, gambar dan diagram untuk mendukung publik speakingnya.
Steve Jobs
Penutup
Pola KAV memang unik, tetapi tidak perlu terlalu kaku untuk mengikuti aturan. Ada perbedaan tipis diantara para pembicara diatas yang bisa dijadikan contoh.
Anda kiranya dapat melihat bahwa yang terutama adalah para pembicara diatas tidak langsung memulai bicara dengan cepat dan bersemangat.
Hampir semua memulai dengan bicara pelan dan banyak berhenti sejenak baru kemudian agak cepat dan semakin cepat.
Bila Anda mau mengerti benar pola KAV maka contoh dari Luther King Jr., sangat baik untuk disimak.
Sebab, beliau disamping memulai public speaking dengan pelan juga menggunakan kata-kata yang tepat sesuai ilustrasi pola KAV.
Demikian para sahabat sekalian, kiranya Anda bisa berbangga bahwa Indonesia punya seorang pembicara karismatik yakni Presiden RI Pertama, Bung Karno.
Dan hari ini, Anda belajar public speaking yang baik dengan pola bicara karismatik lewat pendakatan Kinestetik, Auditori dan Visual (KAV).
Pastinya, pola tersebut sudah digunakan oleh pembicara karismatik lainnya seperti : mendiang John F, Kennedy, Martin Luther Jr. dan tentu saja yang lebih kekinian mediang Steve Jobs.
Barangkali saja, mereka pun tidak menyadari adanya pola KAV tersebut, tetapi itulah hasil pengamatan yang dilakukan oleh para ahli NLP dan muncullah pola KAV tersebut.
Lebih khusus untuk presentasi, pola KAV bisa Anda gabungkan dengan multimedia sebagai pelengkap presentasi memukau biar seperti Steve Jobs.
Yang penting juga adalah Anda tidak gugup lalu gunakan pola KAV di dalam presentasi Anda.
Baca Juga:
Selamat menyimak, mempelajari lagi video-video perihal belajar public speaking yang baik ini semoga memberikan inspirasi bagi Anda semua.
Salam…