Biar Sabar Dan Ikhlas Stop Banding-Bandingin Orang
Sabar dan ikhlas bisa terwujud bila Anda berhenti membanding-bandingkan Anda dengan orang lain.
Semua sudah pada tahu, tapi mengapa kerap kali Anda juga butuh untuk melakukan perbandingan? Lalu, Bagaimana cara agar perbandingan tersebut tidak membuat derita?
Ilustrasi berikut semoga bisa menjelaskan
Dua Mata Sisi Perbandingan
Misalkan, Anda pergi ke suatu pasar untuk membeli manisan dan Anda dihadapkan pada beberapa jenis manisan buah, bagaimana cara Anda memilih manisan buah tersebut?
Pilihlah berdasarkan harga karena semua manisan buah sama saja gizinya. Manisan jenis apapun kandungan vitaminnya hampir sama maka pilih yang harganya paling ekonomis.
Lalu, bagaimana bila produknya adalah televisi dengan ukuran dan merek yang berbeda? Bagaimana Anda menentukan pilihan?
Hal seperti ini dikemukan Dan Ariely dalam bukunya Predictably Irrational berikut ini, misalkan Anda dihadapkan pada pilihan televisi:
1.TV 36-inch Panasonic $690
2.TV 42-inch Toshiba $850
3.TV 50 -inch Philips $1,480
Yang mana akan Anda pilih?
Mayoritas Anda akan menjawab pilihan ke-2, yakni TV 42-inch Toshiba yang harganya $850.
Kenapa begitu? Sebab dibanding TV yang lain dia yang paling murah.
Nah, biasanya para penjual yang pintar tahu benar strategi dagang seperti ini. Mereka akan menempatkan produk yang mereka ingin jual dengan memberikan pembanding dua produk lain.
Tempatkan saja produk yang hendak dijual itu diantara produk yang lebih murah dan lebih mahal. Biasanya orang akan membeli yang di tengah biar lebih sabar dan ikhlas.
Dihadapkan pada tiga pilihan berbeda Anda akan mudah menentukan pilihan Anda.
Namun, bila pilihan itu hanya dua opsi. Anda mulai menghadapi kendala keputusan.
Andaikan pilihan televisinya cuma ada dua, yaitu:
1.TV 36-inch Panasonic $690
2.TV 42-inch Toshiba $850
Televisi mana yang akan Anda pilih? Apakah yang termurah? Bisa jadi Anda menjadi agak susah memilih. Mereknya beda, ukuran inch-nya beda, terus harganya beda.
Anda akan lebih banyak melakukan pertimbangan untuk menentukan keputusan Anda.
Dalam hal ini, Anda akan lebih banyak bertanya ke tenaga penjual yang ada disitu dan Anda membutuhkan waktu lebih lama untuk berpikir dan memutuskan.
Hidup Ini Serba Relatif Kunci Sabar Dan Ikhlas
Semua menjadi serba relatif buat Anda.
Hal terpenting dari cerita Televisi diatas adalah bahwa Anda jarang sekali memilih sesuatu berdasarkan sesuatu yang absolut.
Anda tidak memiliki parameter nilai internal yang bisa Anda gunakan untuk menentukan seberapa berharganya sesuatu yang hendak Anda pilih itu.
Maksudnya, Anda cenderung hanya akan fokus pada keuntungan relatif suatu barang/jasa terhadap barang/jasa lainnya.
Kebanyakan orang tidak tahu apa yang sebenarnya mereka mau terkecuali mereka pernah melihat barang/jasa tersebut digunakan oleh orang lain di suatu saat tertentu.
Misalkan, Anda punya keinginan membeli sepeda balap maka sepeda balap yang Anda hendak beli itu adalah sepeda yang sudah pernah Anda lihat sebelumnya digunakan oleh orang lain.
Bisa jadi, orang lain itu adalah atlet balap sepeda dunia yang waktu itu Anda lihat. Atau, orang lain itu adalah tetangga Anda yang sudah pernah Anda lihat ada di rumahnya.
Sabar Dan Ikhlas Dengan Mengubah Lingkaran Anda
Demikianlah, hidup Anda itu serba relatif tak absolut butuh perbandingan.
Anda tidak tahu apa yang ingin Anda lakukan dalam kehidupan ini sampai pada suatu saat Anda melihat perbandingan atau pembanding yang lain.
Pembading terdekat tentu saja sanak keluarga atau orang lain yang melakukan hal yang menurut Anda sama seperti apa yang ingin Anda lakukan.
Inilah bahayanya, Anda cenderung untuk butuh pembanding dan pembanding itu adalah lingkaran terdekat Anda.
Tidak mungkin Anda mencari yang jauh dari lingkaran Anda. Anda cenderung akan mencari pembanding yang mudah dan dekat dengan Anda.
Ini yang menohok dan wajib dicermati dari dua sisi kegiatan perbandingan.
Disatu sisi, mencari pembanding bisa menolong Anda dalam menentukan keputusan, tetapi disisi lain justru bisa membuat Anda terjebak dan menderita.
Bagaimana menderitanya? Iya karena kegiatanmembanding-bandingkan bisa menghilangkan rasa sabar dan ikhlas.
Dalam hidup, Anda tidak saja akan membandingkan barang/jasa. Anda juga butuh perbandingan untuk karir Anda, sukses Anda, harta Anda, prestasi Anda dan lain sebagainya.
Ini akan membawa rasa iri yang merusak. Gimana tidak merusak kalau kecendrungan Anda mencoba membandingkan itu semua dari tetangga Anda, teman Anda, kenalan Anda atau keluarga Anda.
Inilah jebakannya. Lalu bagaimanakah mengatasinya?
Biar Membandingkan Tak Timbulkan Derita
Banyak-banyaklah mengubah lingkaran Anda dan mendekat pada lingkaran lain yang bisa membuat Anda bahagia, sabar dan ikhlas.
Kumpul di majelis ilmu, banyak bersedekah, selalu ingin dekat dan membantu orang lain yang membutuhkan bantuan Anda sehingga Anda bisa selalu sabar dan ikhlas.
Oleh karena itu, perluas lingkaran Anda dan perluas jiwa Anda.
Lakukan dengan selalu ingat pada Tuhan dengan mengosongkan pikiran Anda seperti yang pernah kita bahas dalam artikel lalu.
Semoga dengan demikian Anda bisa terhindar dari membanding-bandingkan yang membuat derita jauh dari sabar dan ikhlas.
Semoga ya. Mohon doa untuk kita semua.
Photo credit: cocoparisienne at pixabay