Kiat Orang Sukses, Kendalikan Self-Talk
Salah satu kiat orang sukses adalah mampu mengendalikan self talk alias menjadi master dari suara dan pikiran Anda.
Setiap hari, Anda akan selalu melakukan percakapan dengan diri Anda sendiri.
Orang banyak mengistilahkannya sebagai “self-talk“, contoh seperti kata-kata berikut:
“Saya pasti bisa, saya sangat yakin, saya orang tenang…”
Kata-kata tersebut biasa terucap misalkan saat Anda mau wawancara kerja, mau ikut bertanding ataupun saat mau menghadapi ujian.
Semua berada dalam kondisi dimana Anda sedang menjadikan diri Anda sendiri untuk lebih termotivasi atau tetap tenang ketika menghadapi suatu kejadian.
Penelitian Perihal Self Talk
Antonis Hatzigeorgiadis, associate professor di University of Thessaly-Trikala-Turki, telah melakukan penelitian manfaat self-talk terhadap kinerja dan prestasi olahraga.
Itulah mengapa, Anda akan sering melihat para atlet olahraga seperti sedang bicara pada diri sendiri di sela-sela pertandingan untuk memicu motivasi.
Terkadang, itu semua mereka lakukan dengan suara lantang dan keras saat misalkan saat mereka membuat suatu kesalahan agar tidak lagi mengulanginya.
Coba lihat saat para petenis dunia bertanding, mereka akan biasa ngomong sendiri.. hehehe
Penelitian lain dilakukan oleh Ethan Kross, associate professor of psychology and director of the Self-Control and Emotion Laboratory di the University of Michigan.
Seperti Antonis, Ethan Kross juga menyatakan bahwa self-talk dapat mengurangi tingkat stres apalagi kalau Anda menggunakan kata “You” daripada kata “I”.
Contohnya daripada berkata “Saya bisa!”, lebih baik berkata “Kamu Bisa!” untuk mensugesti Anda atas kemampuan diri sendiri.
Alih-alih bilang “saya tenang” ubah menjadi “kamu tenang”.
Penggunaan kata ganti ini bisa membuat diri Anda lebih objektif dalam melakukan penilaian dan lebih memberikan umpan balik yang positif.
Kiat Sukses Kendalikan Self Talk
Namun, setiap ada yang positif biasanya juga ada yang negatif.
Ya, kalau positif self-talk itu memberikan instruksi dan motivasi yang baik maka kalau negatif self-talk berbuat sebaliknya.
Kalimat kuatir, kritik dan berpengharapan kerapkali muncul dalam negatif self-talk.
“Bagaimana nanti kalau? “
“Tak ada yang pernah menghargai Aku!”
“Anda tidak bisa, belum siap!
Kata-kata negatif seperti itu bisa muncul di dalam pikiran Anda juga.
Tentu saja, ini tidak baik karena bisa membuat Anda depresi, cemas tingkat tinggi dan tidak berdaya menghadapi sesuatu.
Tahapan Kendalikan Self Talk
Makanya, lalu muncul tips bagaimana agar Anda bisa mengatasi negatif self-talk.
Pertama, Anda harus pandai mendengar dan mengidentifikasi kalau muncul negatif self-talk.
Kedua, begitu datang negatif self-talk Anda harus cepat-cepat ganti negatif self-talk Anda dengan cara melakukan dialog dari sudut pandang dan perspektif yang berbeda.
“Benar tidak apa yang saya katakan ya? Apakah ada jalan keluar, apa lagi yang bisa saya lakukan? Bagaimana seharusnya saya bersikap? Adakah konsekuensi yang akan saya hadapi?”
Cari dan gali terus alternatif dan pilihan-pilihan konsekuensi yang bisa terjadi.
Tidak semua kejadian efeknya akan sangat-sangat pervasif kepada Anda. Dengan demikian, negatif self-talk Anda bisa mereda.
Mungkin mudahnya begini kali ya…
Saya pernah sehabis rapat dengan bos-bos kantor merasa telah “salah ngomong”.
Asumsi saya waktu itu adalah para bos harusnya sudah tahu data-data yang saya sampaikan langsung dari atasan saya.
Itu kenapa, saya laporkan data-data tertentu kepada kepada para bos, tetapi nyatanya para bos belum tahu sama sekali data-data yang saya kemukakan.
Nah, sepanjang rapat dan sampai selesai rapat muncul terus negatif self-talk, kekuatiran akan efek dari salah ngomong tersebut.
“Ayo…, kenapa salah omong? Kenapa itu terjadi? Harusnya kan kamu bisa lebih hati-hati!”
Kalau pakai cara-cara yang tertulis diatas maka saya harus segera mengubah negatif self-talk tersebut lewat dialog dari perspektif lain.
“Memangnya kenapa? Kejadian seperti ini tidak akan berdampak besar. Data-data yang saya sampaikan adalah data-data yang sudah disampaikan ke orang lain juga. Kenapa harus kuatir?”
Begitu kurang lebihnya, saya mencoba menenangkan pikiranlah singkatnya.
Dan, sekarang saya lagi belajar menerapkan nasehat oleh Pak Ustadz*) saya, perihal bagaimana agar kita tidak terikat pada kejadian dan alam pikiran.
Pasal mana, kita harus selalu ingat Kemahabesaran Allah bahwa semua yang terjadi itu kan atas pengetahuanNya, atas izinNya dan sudah dituliskan.
Jadi, saya harus selalu mau untuk senantiasa balik dan ingat kepada Allah di dalam setiap keadaan.
Ingat Tuhan Dalam Setiap Keadaan
Dengan ingat Allah Anda tidak akan terikat pada ingatan dan kejadian sebab saat ingat Allah, Anda cuma ingat Allah saja dan menutup semua pikiran lain.
Pada saat ingat Allah Anda sedang mempertahankan ingatan hanya kepada Allah tidak bisa diserupakan dan diumpamakan.
Saat itu, Anda tidak lihat apa-apa dalam pikiran Anda, tetapi Anda ingat Allah saja.
Bersih, damai dan halus nantinya. Anda tidak hiraukan kejadian yang diluar.
Baca juga : Menenangkan Pikiran Dalam 2 Detik
Bagimana para sahabat sekalian, apakah tertarik untuk mencoba kiat orang sukses mengendalikan self talk diatas?
Semoga Allah senantiasa memberikan ridhoNya.
Photo credit: Hayden Petrie at Flicr
*) Arif Billah Hj. Hussien B. Abdul Latiff