Kata Kata Mutiara Islami : Sikap Kagum Yang Seharusnya
Kata kata mutiara islami berikut bisa redakan rasa galau melihat orang lain sudah sukses.
Yah rasa galau yang terkadang muncul bila melihat dan membandingkan diri dengan orang lain.
Ada sedikit rasa senang memang kalau melihat orang yang Anda sudah lama tak mendengar kabarnya tiba-tiba sekarang sudah sukses dalam karirnya.
Teringat benar bagaimana Anda dulu kenal orangnya seperti apa.
Bagaimana hampir setiap hari Anda berdiskusi dengannya hingga akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa orang tersebut memang bijak.
Dan, saat tahu kalau sekarang dia sudah sukses bagaimanakah perasaan Anda?
Mungkin Anda akan berkata, “Yah!… memang sudah sepantasnya dia meraih seperti sekarang ini karena saya tahu kalau dia memang kompeten dibidangnya.”
Atau, Anda bisa berkata, “Hebat juga usahanya.
Dia bisa meraih puncak karir di tempat kerja yang dihuni oleh para profesional dengan tingkat pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi.”
Decak kagum dan hebat. Rasa salut untuknya.
Perasaan tersebut akan campur aduk lagi kalau kemudian Anda mulai berandai-andai, “Aduhai enak benar kalau bisa seperti dia!”
“Apakah yang harus aku lakukan biar bisa mencapai prestasi seperti itu. Bagaimana aku siapkan agar bisa seperti dia?
Berapa lama kira-kira bisa mencapai posisi sepertinya? Anda pun mulai menyusun rencana-rencana pribadi.
Kata Bijak Inspirasi Buat Kisah Anto
Contoh lain, semisal Anto yang sudah lama tak bertemu dengan senior dikantornya, ternyata bisa berjumpa lagi di suatu kesempatan.
Dulu waktu kerja bersama, senior Anto memang sudah jadi manager.
Kemudian, Anto lama tak mendengar kabarnya dalam bilangan tahun, tiba-tiba senior Anto itu sudah menjadi seorang direktur di perusahaan besar sekarang.
Bagaimana tidak senang dan berkata “wow!” kalau perusahaan tempat senior Anto itu merupakan perusahaan idaman Anto juga untuk bekerja disana.
Anto tahu benar sejarah berdirinya itu perusahaan, siapa saja yang telah silih berganti menjadi pemimpin di perusahaan tersebut dan bagaimana megahnya perusahaan tersebut.
Si Anto tahu benar kalau perusahaan itu memang megah karena Anto sudah pernah berkunjung dan merasakannya sendiri karena sempat magang disana.
Ada keinginan bekerja disana, sempat ikut test, ikutan wawancara kerja, tetapi memang belum jodoh Allah berkehendak lain.
Mungkinkah ini kegalauan, bisa jadi iya, dan mungkin Anda pun pernah mengalami keadaan serupa seperti Anto.
Tapi, kegalauan Anto tidak berlangsung lama sebab semakin lama galau semakin berbahaya. Bisa-bisa Anto lupa pada Kemahabesaran Tuhan.
Teringat lagi pesan Pak Ustadz*) bahwa dibalik itu semua adalah DzatNya.
Setiap peran telah ditentukan dan semua terjadi atas PengetahuanNya, atas IzinNya serta telah dituliskan.
Lihatlah, betapa Allah Maha Besar!
Bahkan gerak tangan Anda saja itu bisa terjadi karena Allah sudah mengizinkannya, begitu kata Pak Ustadz.
Kata Bijak Syech Abdul Qadir Jaelani
Nasehat Syech Abdul Qadir Jaelani berikut ini sangat pas sebagai renungan bagaimana sikap salut Anto yang seharusnya dihaturkan,
“Jangan kau lihat orang lain, karena mereka tak memberi manfaat dan mudharat. Segala suatu adalah ciptaan-Nya, di tangan-Nyalah sumber gerak atau diam mereka.
Kemaujudan mereka sampai detik ini pun semata-mata karena kehendak-Nya. Dialah penentu derajat mereka. Barangsiapa dimuliakan-Nya, maka takkan ada yang mampu menjadikannya hina. Dan barangsiapa dihinakan-Nya, takkan ada yang mampu menjadikannya mulia.
Jika Allah berkehendak menimpakan keburukan atasmu, tak seorang pun sanggup mencegahnya, selain Ia sendiri. Dan jika Ia berniat melimpahkan kebaikan, tak seorang pun sanggup menahan turunnya rahmat-Nya.
Nah, bila kau mengeluh terhadap-Nya, padahal kau menikmati rahmat-Nya, kau tamak, dan menutup mata atas yang kau miliki, maka Allah murka kepadamu, mencabut kembali nikmat-Nya darimu, mewujudkan segala keluhanmu, melipatgandakan kesusahanmu, dan memperhebat hukuman, kemurkaan dan kebencian-Nya kepadamu.
Kau menjadi terhinakan di mata-Nya.”
[Terjemahan Kitab Futuh Gaib, Abdul Qadir Jaelani, Risalah 18, Paragraf 2]
Jadi disebalik itu semua, adalah DzatNya yang memastikan itu semua terjadi, senior Anto jadi bos di perusahaan idaman Anto juga terjadi karena izinNya.
Kata Inspirasi Ibnu Athaillah
Semua usaha dan doa juga atas pengetahuan dari Allah, seperti kata kata mutiara islami dari Ibnu Athaillah dalam buku Al-Hikam berikut ini:
“Segala perkara, tidak kira apa istilah yang digunakan, adalah termasuk dalam ketentuan Allah.
Apa yang kita istilahkan sebagai perjuangan, iktiar, doa, kekeramatan, mukjizat dan lain-lain semuanya adalah ketentuan Allah. Pagar takdir mengelilingi segala-galanya dan tidak ada sebesar zarah pun yang mampu menembusi benteng takdir yang maha teguh.
Tidak terjadi perjuangan dan iktiar melainkan perjuangan dan iktiar tersebut telah ada dalam pagar takdir. Tidak berdoa orang yang berdoa melainkan halnya berdoa itu adalah takdir untuknya yang sesuai dengan ketentuan Allah untuknya.
Perkara yang didoakan juga tidak lari daripada ketentuan Allah. Tidak berlaku kekeramatan dan mukjizat melainkan kekeramatan dan mukjizat itu adalah takdir yang tidak menyimpang daripada penkehendakan Allah.
Tidak menghirup satu nafas atau berdenyut satu nadi melainkan ianya adalah takdir yang menzahirkan urusan Allah pada azali”
Baca juga : Memandang Dalam Diam
Demikian para sahabat ku semoga kata-kata mutiara islami dari para orang arif tersebut selalu memberikan inspirasi untuk Anda.
Photo credit: Loic Lagarde at Flicr
*) Arif Billah Hj. Hussien B. Abdul Latiff