3 Cara Agar Anda Disukai dan Orang Senang Pada Anda
Siapa yang tidak ingin disenangi orang banyak? Rasanya rugi kalau Anda tidak tahu cara disukai orang ini.
Sebab, orang akan ingat kita kalau mereka sudah senang sama kita dan kalau orang sudah ingat sama kita maka manfaat lainnya akan muncul.
Yakni, mereka akan selalu ingin berada di dekat kita, kembali ke kita atau malah mendukung kita.
Hasil penelitian dari Gallup, konsultan manajemen internasional, menunjukkan bahwa dengan rasa senang orang akan memilih kembali presiden yang sama.
Berdasarkan penelitian Gallup, alasan utama rakyat amerika memilih presiden mereka adalah faktor ingat dan senang.
Yah! Rasanya susah kalau orang sudah bertindak karena rasa senang. Anda juga akan susah ke lain hati kalau sudah senang pada sesuatu.
Nah, bagaimana cara untuk membuat diri kita ini menjadi pribadi yang menyenangkan dalam benak orang lain?
Banyak cara untuk itu, tetapi apakah Anda tahu bahwa dengan melakukan 3 cara agar disukai orang berikut, Anda akan menjadi pribadi yang menyenangkan?
Ketiga hal ini bukan main-main sebab sudah dibuktikan dengan hasil penelitian dan ketiganya bermain di area psikologi.
Jadi, kalau Anda tidak melakukannya sayang amat. Apa saja 3 cara mudah tersebut?
Berikut ini catatan yang diadaptasi dari buku “59 Seconds, think a little, change a lot” karya Richard Wiseman, Profesor Psikologi dari United Kingdom.
1. Mau Meminta Nasehat, Saran atau Pendapat Orang Lain
Jangan sungkan atau merasa tidak enak untuk meminta pertolongan pada orang lain karena dalam batasan tertentu hal ini malah meningkatkan rasa senang mereka pada Anda.
Ini dikenal dengan istilah “Ben Franklin Effect”.
Apakah Anda pernah membaca atau mendengar cerita dari Benjamin Franklin, tokoh terkenal dari Ameriksa Serikat, perihal ini?
Pada suatu ketika, Franklin harus berhadapan dengan salah seorang anggota legislatif yang sulit dan apatis.
Sebab itu, Franklin menerapkan cara jitu agar orang tersebut mau bersahabat dan ramah padanya ketimbang harus marah-marah dan bersinggungan.
Saking pintarnya, Franklin tahu kalau si anggota legislatif itu memiliki buku yang sudah sangat langka dan Franklin sangat ingin membacanya.
Meskipun tahu bahwa si anggota legislatif itu orang yang belum bersahabat dan tidak ramah, Franklin malah meminta kebaikan agar anggota legislatif itu mau memimjamkan bukunya.
Diluar dugaan, si anggota legislatif itu ternyata bersedia untuk meminjamkan bukunya dan sejak saat itu, si anggota legislatif itu pun berubah sikap.
Dia selalu menyapa Franklin bila bertemu di Rumah Senat dan menjadi ramah mau berbicara serta bersedia untuk selalu membantu. Walah…!
Pengalaman ini membawa catatan penting bagi Franklin yang terkenal dalam ucapannya bahwa:
“He that has once done you a kindness will be more ready to do you another than he whom you yourself have obliged.” Atau mudahnya begini: “Untuk meningkatkan rasa senang orang lain pada Diri Anda, maka mintalah orang itu untuk membantu Anda”.
Permintaan Tolong Yang Sederhana Aja ya!
Heran ya? Ada gitu untuk meningkatkan rasa senang orang pada kita, maka kita minta tolong saja sama dia.
Silahkan dicoba, tetapi perhatikan bahwa cara ini memiliki keterbatasan.
Bahwa, “Franklin Effect” tidak akan banyak membawa manfaat kalau pertolongan yang Anda minta itu adalah sesuatu hal yang berat-berat apalagi menyusahkan.
Jadi, cukup kita gunakan misalkan untuk meminta saran, pendapat dan nasehat kepada orang lain dan mendengarkannya dengan sungguh-sungguh.
Atau bisa juga, Anda meminta bantuan perihal pendapat yang memang menjadi hobi atau minat orang lain tersebut buat Anda.
Itulah bukti bahwa Anda memperhatikan orang lain.
2. Mau Mengakui Ketidaksempurnaan
Berusaha untuk tampil sempurna memang menjadi keharusan. Namun, Anda pun harus siap untuk mengakui bahwa Anda dapat saja salah.
Don’t worry, hal itu bukan tanda bahwa Anda telah gagal total karena hal tersebut malah membuat orang lain bersimpati dan senang pada Anda.
Pada kesempatan lain malah justru bisa membuat Anda semakin popular.
Fenomena ini disebut sebagai “The Pratfall Effect” yang mengatakan bahwa orang-orang yang kompeten dan ahli bisa tampil lebih menyenangkan dan menarik ketika mereka membuat kesalahan kecil dan mengakuinya.
Percobaan Elliot Aronson
Suatu percobaan pernah dilakukan oleh Elliot Aronson, psikolog Amerika, dimana dia meminta seorang aktor untuk menjawab pertanyaan kuis sambil direkam.
Rekaman asli kemudian dimanipulasi dimana ada saat seolah-olah si aktor menumpahkan secangkir kopi saat rekaman tersebut.
Biar terkesan si aktor gugup mungkin begitu barangkali tujuan yang ingin diperdengarkan kepada orang lain.
Kedua rekaman asli dan rekaman manipulasi lalu diperdengarkan kepada serangkaian panelis untuk dinilai mana yang paling mereka sukai.
Dalam semua percobaan, para panelis justru memberikan penilaian rasa suka yang tinggi pada kontestan di rekaman kedua yang seolah menumpahkan kopi.
Dari sini dapat disimpulkan, bahwa orang kadang merasa sulit untuk bergaul dengan orang lain yang dianggap kompeten atau lebih ahli dari diri mereka.
Namun, orang akan cepat menerima dan hangat kepada orang lain yang mereka anggap sama dengan mereka.
Jadi, siapkan diri Anda untuk jadi sempurna dalam setiap kesempatan dan siapkan juga untuk bersikap apa adanya alias tawakal terhadap apa pun yang mungkin dapat terjadi.
Ini yang menurut Brene Brown, penulis buku internasional, sebagai sikap menerima dan mengakui bahwa kita ini rapuh “the power of vunerabillity”.
Kita sangat rapuh…
Karena itu, kita menyiapkan diri bahwa kita ini pantas dan bersedia menjalani apapun walau kita tidak tahu hasil akhirnya.
Untuk kemudian, kita menerima apapun yang terjadi.
3. Menghindari Diri dari Bergosip
Anda pasti sudah sering dengar kenapa gosip itu tidak baik karena gosip lebih sering membicarakan keburukan orang lain.
Suatu penelitian telah dilakukan oleh John Skowronski, dari Ohio State University. Dia bersama dengan koleganya melakukan investigasi perihal ngomongin orang.
Para partisipan diminta menonton suatu video dimana aktornya berbicara perihal orang lain dengan cara negatif begini:
“Saya punya teman tidak suka sama binatang. Dia itu sangat membenci binatang. Hari ini saat sedang berjalan dia melihat puppy dan langsung menendangnya agar tidak menghalangi jalan“.
Setelah menyaksikan video tersebut, para partisipan ditanya pendapatnya perihal watak dari si aktor.
Hasilnya sangat diluar dugaan.
Meskipun partisipan tahu bahwa aktor tersebut hanya berakting, tetapi para partisipan langsung berasumsi bahwa si aktor juga punya tabiat yang sama.
Dahsyat!
Spontaneous trait transference
Efek ini kemudian dikenal dengan ”spontaneous trait transference”.
Hasil ini menunjukkan bahwa bila Anda berbicara negatif perihal orang lain maka secara tidak sadar sifat tersebut ditransfer menjadi sifat Anda dalam benak audiens Anda.
Dengan kata lain, Andalah yang sesungguhnya punya sifat jelek itu dalam benak para audiens Anda.
Sebaliknya, bila Anda bicara yang baik baik saja maka sifat-sifat tersebut secara tidak disadari oleh audiens Anda juga akan ditransfer menjadi sifat Anda.
Hati-hati lah para sahabat semua inilah bahayanya bergosip.
Bukankan para sahabat yang muslim juga sudah tahu perihal larangan bergosip dalam Al quran?
“Dan janganlah kamu mencari-cari keburukan orang dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. (QS.al-Hujurat:12)”.
Penelitian John Skowronski menjadi salah satu pembenaran atas larangan tersebut.
Demikian para sahabat semua, semoga catatan kali ini memberikan manfaat untuk keseharian kita.
Mari, kita praktekkan 3 cara disukai orang itu : meminta nasehat kepada orang lain, mengakui ketidaksempurnaan dan jangan bergosip.
Perihal cara disukai orang lainnya juga Anda bisa baca di artikel lain disini.
Semoga selalu berkenan di hati.
Photo credit: Ken Bosma
7 Comments
iikk66
Thank you
Blog fantastic
Good luck
…………………
my blog
http://www.iikk.org
Haris
salam kenal pak deden..
tulisan yang sangat menarik, 3 hal yang sebenarnya sangat mudah dilakukan namun karena belum tau efeknya sebelumnya jadi tidak dilakukan.. selama ini kita selalu beranggapan bahwa untuk menjadi orang yang menyenangkan justru adalah menjadi orang yang sempurna. tulisan bapak justru benar2 membuka pikiran dan inspiratif.
Papa Alicia and Dastan
Salam kenal Mas Haris. Komentarnya sangat positif, Semoga kita bisa terus meningkatkan diri ya.
N2W
Makasih banyak pak, websitenya sangat menarik untuk perkembangan skill bicara sy 😀
Papa Alicia and Dastan
Makasih sama sama.
Ananda
Sip2…
Artikel anda bagus-bagus..
makasih pak.. sangat membantu .. 🙂
Papa Alicia and Dastan
Hi Ananda. Salam Kenal sama-sama.